Kamis, 17 September 2015

Masa Depan Makassar Cerah Catatan Pelaksanaan Asean Mayors Forum



Makassar dikenal sebagai kota yang kerap menyajikan berita-berita kriminal di media cetak dan elektronik, sehingga terkenal sebagai daerah yang “tidak” aman bagi siapa saja yang akan memasukinya. Namun perhelatan even-even nasional dan internasional telah membuktikan bahwa Makassar yang dicap rawan akan perkelahian itu mulai “redup” dan bahkan cerah dimata masyarakat nasional dan internasional. Buktinya, beberapa waktu lalu pelaksanaan Mukhtamar yang digelar di kota ini juga membuktikan bahwa Kota Makassar bisa menjamu tamunya dan menjaga keramahan bagi siapa saja yang bertandang di daerah ini.

Hal tersebut membuktikan bahwa tidak salah jika Kota Makassar dijadikan sebagai “Kota Dunia” yang tentunya bukan saja orang Indonesia yang menikmatinya, tapi juga masyarakat internasional. Salah satunya adalah diadakannya Asean Mayors Forum (AMF) yang dihelat di kota ini dan dihadiri kurang lebih  150 Walikota Se-ASEAN. Adanya kegiatan ini membuktikan pada dunia bahwa Makassar ini mampu menjamu dan menerima tamunya tanpa ada tindakan kriminal.
Ajang pertemuan Walikota Se-ASEAN  ini menjadi sebuah momentum besar bagi Kota Makassar dalam menapak gerbang menuju “Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)” yang mulai bergulir akhir tahun 2015. Perhelatan ini menunjukkan bahwa Makassar tidak diragukan lagi dalam menggelar even nasional dan internasional. Hal tersebut dapat dilihat kesiapan seluruh masyarakat untuk menyambut kegiatan ini. Mulai dari pelajar, mahasiswa hingga masyarakat “Kota Daeng”. Semuanya berbaur dalam penyambutan kegiatan ini. Bahkan lorong-lorong pun disulap menjadi area yang layak dinikmati terutama kawasan yang akan ditinjau para walikota se-ASEAN ini. Termasuk Anjungan Pantai Losari sebagai tempat penandatangan prasasti oleh seluruh walikota yang hadir.
Meski diakui bahwa Makassar itu bukan daerah yang baru bangkit, tapi memang memiliki sejarah panjang dalam mengaruhi pelbagai kegiatan hingga kini. Tidak salah jika pemerintah memang sebaiknya membuat kegiatan atau even yang bertaraf internasional sehingga media cetak dan elektronik meliput kegiatan ini guna mengurangi publikasi tentang berita yang tidak nyaman bagi masyarakat luar yang selama ini dia kenal. Kalau ada even nasional tentunya porsi untuk memberitakan tentang kasus-kasus yang terjadi di daerah ini menjadi berkurang dan bahkan bisa tertutup. Akan tetapi jika tidak ada kegitan yang besar maka sekecil apapun berita yang tidak nyaman itu akan menjadi besar lantaran konsumsi Koran tidak ada, sehingga para jurnalis ini mengambil saja berita yang tersedia itu.
Olehnya itu, kegiatan bertaraf nasional dan internasional ini sangat penting dan dampaknya sangat besar dan menyentuh hingga kepada masyarakat bawah. Buktinya, masyarakat “kecil” banyak yang meraih keuntungan dari berdagang mulai dari baju kaos atau pernik-pernik khas daerah ini. Bahkan toko-toko yang menjual cindera mata khas daerah ini juga dibanjiri pengunjung.
Hal tersebut membuktikan bahwa even ini sangat besar pengaruhnya pada masyarakat terutama masalah perekonomian daerah ini. Bukan hanya itu, juga potensi wisata juga ikut terangkat. Betapa tidak, jika seluruh peserta yang hadir dalam ajang AMF ini menceritakan kepada kerabatnya bila sampai di kampungnya, bahwa Makassar jauh lebih baik dibandingkan melihat di TV atau mendengar cerita tentang kriminal atau perkelahian hingga perampokan.
Bahkan dalam beberapa bulan terkahir sering terdengar adanya begal atau geng motor yang dilakukan anak remaja, sehingga ini sangat meresahkan bagi masyarakat daerah ini terutama bagi tamu-tamu dari luar. Akan tetapi dengan kegiatan yang besar dihelat di “Kota Daeng” ini maka itu membuktikan bahwa Makassar aman dan terkendali. Sebab even semacam ini memberikan dampak positif yang luar biasa bagi daerah ini khususnya Kota Makassar.
Bukan hanya itu, tapi even ini dapat memberikan pencitraan baik bagi tamu-tamu yang berkunjung. Bahkan Walikota Makassar Danny Pomanto berharap kegiatan berskala internasional ini bisa mengalirkan hingga Rp 1,5 Triliun uang ke Makassar. Akan hadir 1.500 sampai 2000 orang. Kalau masing-maisng menghabiskan uang Rp 1 juta saja per hari. Apalagi mereka yang akan datang rata-rata pejabat tinggi. Paling rendah kepala dinas. (Fajar, September 2015).
Oleh karena itu, pelaksanaan Asean Mayor Forum (AMF) 2015 di Makassar menjadi moment penting bagi daerah ini. Sebab banyaknya walikota yang hadir membuktikan bahwa Makassar bisa diperhitungkan oleh masyarakat internasional. Apalagi Makassar kemajuannya tak terkendali (pesat) dengan banyaknya bangunan pencakar langit yang berdiri kokoh. Hal itu tidak terlepas dengan banyaknya investor yang masuk ke daerah ini karena dianggap bagus dan aman untuk menanamkan saham.
Nah, dengan AMF ini para walikota Se-ASEAN yang juga memboyong para investornya berkunjung, maka itu suatu pertanda bahwa Makassar semakin dilirik. Apalagi penyambutan dan masyarakatnya ramah dan tentunya itu yang dikehendaki para investor. Memang diakui bahwa investor itu selalu membutuhkan jaminan keamanan untuk memulai bisnisnya. Hal ini  cocok dengan take line yang dicetuskan Walikota Makassar Moh. Ramdahn Pomanto yang mencoba memasyarakatkan “Sombere”. Kata somber ini sangat sejalan dengan keinginan investor yang ramah dalam berkomunikasi dalam berbagai hal.
Untuk itu masyarakat harus mendukungnya agar para investor dapat menanam sahamnya di daerah ini guna meningkatkan pembangunan baik itu masalah property maupun pembangunan hotel. Kalau ini dilakukan tentunya perkembangan kota tambah cepat lagi, sehingga daerah-daerah yang masih kumuh dapat disulap menjadi daerah yang modern. Terutama bila pemerintah tidak berbelit-belit dalam pemberian izin bagi investor.
Pasalnya, banyak investor biasanya angkat kaki jika mendapatkan pengurusan yang panjang dan berbelit-belit sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar. Hal inilah yang perlu dipahami oleh masyarakat terutama bagi penentu kebijakan di daerah ini. Nah, di AMF inilah bisa dibuktikan bahwa Makassar seperti ini dan jauh berbeda jika hanya mendengarkan cerita-cerita orang yang “sakit gigi”.
Perhelatan ini perlu dibuktikan bahwa Makassar itu jauh lebih menarik dan nyaman untuk berinvestasi, sebab masih memiliki banyak lahan dan tempat strategis dalam mengembangkan berbagai usaha. Mudah-mudahan even yang bertaraf internasional ini bisa memberikan inspirasi bagi siapa saja yang menyimaknya apalagi dihadiri pejabat baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. AMF ini dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa dan Negara khususnya Kota Makassar. Semoga !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar