Kamis, 23 Juli 2015

Tol Laut, Sudah Sampai Dimana ?



Pembangunan perikanan dan kelautan menjadi perhatian pemerintah, sehingga semua orang sudah mulai membicarakannya. Meski pembangunan tersebut masih terkesan jalan ditempat karena masih ada instansi terkait yang belum melakukan prioritas dalam memberikan penganggaran untuk perbaikan infrastruktur.  
Seperti halnya dengan adanya wacana yang digagas oleh Presiden Joko Widodo – Juyuf Kalla tentang Tol Laut untuk meningkatkan pembangunan dan perekonomian di tanah air. Memang diakui bahwa tol laut yang hingga sekarang menjadi pembicaraan hangat diberbagai kalangan, sehingga itu yang harus diprioritaskan.  Bahkan tol laut diyakini sebagai “motor” penggerak ekonomi di tingkat bawah atau dikenal dengan buruh dan nelayan.

Tol Laut dan Industri Perikanan



Dewasa ini, perkembangan teknologi  semakin tak terhindarkan sehingga apa saja bisa dilakukan oleh manusia. Wajar saja jika perkembangan dalam suatu daerah juga semakin jelas terlihat meski masih ada kekurangan ditemukan. Begitu pula dengan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf  Kalla yang berada pada era industrialisasi dan moderen sehingga wajar saja  jika ingin melihat bangsa Indonesia lebih maju yang diiplementasikan dalam suatu program yang memang menyentuh masyarakat melalui Kabinet Kerja.
Sebut saja pembangunan Tol Laut yang masuk dalam program kerjanya dan akan segera direalisasikannya. Meski saat ini masih dalam tahap pembicaraan untuk mencoba membangun tol laut. Tapi itu sudah pasti bahwa apa yang diprogramkan itu bisa diwujudkan. Apalagi Indonesia memiliki luas wilayah laut sekitar 70 % dari daratan, sehingga cocoknya memang tol laut harus diperjuangkan untuk diwujudkan.

Benjina dan Perbudakan Nelayan



Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam laut yang sangat melipah, sehingga banyak orang “jatuh cinta” dengan laut Indonesia. Wajar saja jika banyak tamu tak diundang memasuki perairan Indonesia untuk mengeruk sumber daya alamnya terutama ikan. Pasalnya, ikan yang ada di Indonesia itu masih sangat melimpah, sehingga ini perlu dipikirkan untuk dikelolah agar menjadi kekuatan ekonomi bagi masyarakat khususnya yang berdosmisi di daerah pesisir.
Seperti halnya yang terdapat di laut Arafuru dimana ikan-ikan yang ada disitu tergolong sangat banyak dan bahkan terkadang dibuang oleh masyarakat setempat lantaran tidak bisa dimanfaatkan. Meski di daerah tertentu ikan-ikan tergolong mulai sulit ditemukan, namun di Ambon atau NTT ini sangat berlimpah.

Pesisir Itu Bertuan!



Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai pintu gerbang Kawansan Timur Indonesia (KTI) sehingga perhatian banyak orang tertuju ke daerah ini. Wajar saja jika Sulsel menjadi salah satu ikon negara ini di kawasan timur. Apalagi pembangunan semakin digenjot baik fisik maupun SDM dalam rangka meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
Bukan hanya itu, tapi juga karena adanya kecintaan akan pembangunan di wilayah pesisir, sehingga orang pun berlomba melakukan penimbunan pesisir. Meski secara tidak sadar bahwa melakukan penimbunan itu merupakan hal yang kurang baik karena dapat merusak ekosistem, sehingga apa pun alasannya untuk menimbun pesisir pantai itu adalah sebuah pengrusakan ekosistem.

Punggawata dan Keamanan Makassar



Perkembangan pembangunan Kota Makassar semakin pesat sehingga memberikan nuansa yang cukup bagus bagi warganya. Tidak heran jika banyaknya wisatawan manca negara yang datang baik melalui pesawat maupun kapal laut. Buktinya beberapa kapal pesiar berlabuh di pelabuhan Makassar dan ini menunjukkan bahwa Makassar sudah semakin maju.
Kemajuan yang dialami ini tidak terlepas dengan pemerintahannya dan warganya yang semakin cerdas pula, sehingga tatanan kota semakin terlihat indah. Meski masih ada beberapa tempat yang perlu dibenahi apalagi sudah menyandang gelar sebagai Kota Metropolitan. Wajar saja jika perkembangan kota semakin maju seiring dengan perputaran waktu. Bahkan Makassar sudah dijadikan sebagai “Kota Dunia”, sehingga  berbagai kehidupan ada didalamnya. Baik itu kehidupan pada siang hari maupun kehidupan pada malam hari yang biasanya disebut sebagai “kehidupan malam” yang digandrungi oleh anak remaja (muda) sekarang ini.