Makassar dikenal sebagai kota yang kerap
menyajikan berita-berita kriminal di media cetak dan elektronik, sehingga terkenal
sebagai daerah yang “tidak” aman bagi siapa saja yang akan memasukinya. Namun
perhelatan even-even nasional dan internasional telah membuktikan bahwa Makassar
yang dicap rawan akan perkelahian itu mulai “redup” dan bahkan cerah dimata
masyarakat nasional dan internasional. Buktinya, beberapa waktu lalu pelaksanaan
Mukhtamar yang digelar di kota ini juga membuktikan bahwa Kota Makassar bisa
menjamu tamunya dan menjaga keramahan bagi siapa saja yang bertandang di daerah
ini.
Hal tersebut membuktikan bahwa tidak
salah jika Kota Makassar dijadikan sebagai “Kota Dunia” yang tentunya bukan
saja orang Indonesia yang menikmatinya, tapi juga masyarakat internasional. Salah
satunya adalah diadakannya Asean Mayors Forum (AMF) yang dihelat di kota ini
dan dihadiri kurang lebih 150 Walikota
Se-ASEAN. Adanya kegiatan ini membuktikan pada dunia bahwa Makassar ini mampu
menjamu dan menerima tamunya tanpa ada tindakan kriminal.
Ajang pertemuan Walikota Se-ASEAN ini menjadi sebuah momentum besar bagi Kota
Makassar dalam menapak gerbang menuju “Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)” yang
mulai bergulir akhir tahun 2015. Perhelatan ini menunjukkan bahwa Makassar
tidak diragukan lagi dalam menggelar even nasional dan internasional. Hal tersebut
dapat dilihat kesiapan seluruh masyarakat untuk menyambut kegiatan ini. Mulai dari
pelajar, mahasiswa hingga masyarakat “Kota Daeng”. Semuanya berbaur dalam
penyambutan kegiatan ini. Bahkan lorong-lorong pun disulap menjadi area yang
layak dinikmati terutama kawasan yang akan ditinjau para walikota se-ASEAN ini.
Termasuk Anjungan Pantai Losari sebagai tempat penandatangan prasasti oleh
seluruh walikota yang hadir.
Meski diakui bahwa Makassar itu bukan
daerah yang baru bangkit, tapi memang memiliki sejarah panjang dalam mengaruhi pelbagai
kegiatan hingga kini. Tidak salah jika pemerintah memang sebaiknya membuat
kegiatan atau even yang bertaraf internasional sehingga media cetak dan
elektronik meliput kegiatan ini guna mengurangi publikasi tentang berita yang
tidak nyaman bagi masyarakat luar yang selama ini dia kenal. Kalau ada even nasional
tentunya porsi untuk memberitakan tentang kasus-kasus yang terjadi di daerah
ini menjadi berkurang dan bahkan bisa tertutup. Akan tetapi jika tidak ada
kegitan yang besar maka sekecil apapun berita yang tidak nyaman itu akan
menjadi besar lantaran konsumsi Koran tidak ada, sehingga para jurnalis ini
mengambil saja berita yang tersedia itu.
Olehnya itu, kegiatan bertaraf nasional
dan internasional ini sangat penting dan dampaknya sangat besar dan menyentuh
hingga kepada masyarakat bawah. Buktinya, masyarakat “kecil” banyak yang meraih
keuntungan dari berdagang mulai dari baju kaos atau pernik-pernik khas daerah
ini. Bahkan toko-toko yang menjual cindera mata khas daerah ini juga dibanjiri
pengunjung.
Hal tersebut membuktikan bahwa even ini
sangat besar pengaruhnya pada masyarakat terutama masalah perekonomian daerah
ini. Bukan hanya itu, juga potensi wisata juga ikut terangkat. Betapa tidak,
jika seluruh peserta yang hadir dalam ajang AMF ini menceritakan kepada
kerabatnya bila sampai di kampungnya, bahwa Makassar jauh lebih baik
dibandingkan melihat di TV atau mendengar cerita tentang kriminal atau
perkelahian hingga perampokan.
Bahkan dalam beberapa bulan terkahir
sering terdengar adanya begal atau geng motor yang dilakukan anak remaja,
sehingga ini sangat meresahkan bagi masyarakat daerah ini terutama bagi
tamu-tamu dari luar. Akan tetapi dengan kegiatan yang besar dihelat di “Kota
Daeng” ini maka itu membuktikan bahwa Makassar aman dan terkendali. Sebab even
semacam ini memberikan dampak positif yang luar biasa bagi daerah ini khususnya
Kota Makassar.
Bukan hanya itu, tapi even ini dapat
memberikan pencitraan baik bagi tamu-tamu yang berkunjung. Bahkan Walikota
Makassar Danny Pomanto berharap kegiatan berskala internasional ini bisa
mengalirkan hingga Rp 1,5 Triliun uang ke Makassar. Akan hadir 1.500 sampai
2000 orang. Kalau masing-maisng menghabiskan uang Rp 1 juta saja per hari.
Apalagi mereka yang akan datang rata-rata pejabat tinggi. Paling rendah kepala
dinas. (Fajar, September 2015).
Oleh karena itu, pelaksanaan Asean Mayor
Forum (AMF) 2015 di Makassar menjadi moment penting bagi daerah ini. Sebab
banyaknya walikota yang hadir membuktikan bahwa Makassar bisa diperhitungkan
oleh masyarakat internasional. Apalagi Makassar kemajuannya tak terkendali (pesat)
dengan banyaknya bangunan pencakar langit yang berdiri kokoh. Hal itu tidak
terlepas dengan banyaknya investor yang masuk ke daerah ini karena dianggap
bagus dan aman untuk menanamkan saham.
Nah, dengan AMF ini para walikota
Se-ASEAN yang juga memboyong para investornya berkunjung, maka itu suatu
pertanda bahwa Makassar semakin dilirik. Apalagi penyambutan dan masyarakatnya
ramah dan tentunya itu yang dikehendaki para investor. Memang diakui bahwa
investor itu selalu membutuhkan jaminan keamanan untuk memulai bisnisnya. Hal
ini cocok dengan take line yang
dicetuskan Walikota Makassar Moh. Ramdahn Pomanto yang mencoba memasyarakatkan
“Sombere”. Kata somber ini sangat sejalan dengan keinginan investor yang ramah
dalam berkomunikasi dalam berbagai hal.
Untuk itu masyarakat harus mendukungnya
agar para investor dapat menanam sahamnya di daerah ini guna meningkatkan
pembangunan baik itu masalah property maupun pembangunan hotel. Kalau ini
dilakukan tentunya perkembangan kota tambah cepat lagi, sehingga daerah-daerah
yang masih kumuh dapat disulap menjadi daerah yang modern. Terutama bila pemerintah
tidak berbelit-belit dalam pemberian izin bagi investor.
Pasalnya, banyak investor biasanya
angkat kaki jika mendapatkan pengurusan yang panjang dan berbelit-belit
sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar. Hal inilah yang perlu
dipahami oleh masyarakat terutama bagi penentu kebijakan di daerah ini. Nah, di
AMF inilah bisa dibuktikan bahwa Makassar seperti ini dan jauh berbeda jika
hanya mendengarkan cerita-cerita orang yang “sakit gigi”.
Perhelatan ini perlu dibuktikan bahwa
Makassar itu jauh lebih menarik dan nyaman untuk berinvestasi, sebab masih
memiliki banyak lahan dan tempat strategis dalam mengembangkan berbagai usaha. Mudah-mudahan
even yang bertaraf internasional ini bisa memberikan inspirasi bagi siapa saja
yang menyimaknya apalagi dihadiri pejabat baik dari dalam negeri maupun dari
luar negeri. AMF ini dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa dan Negara
khususnya Kota Makassar. Semoga !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar