Meski diakui bahwa Kota Makassar sebagai
Kota Metropolitan yang tentunya memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Salah
satunya adalah masalah pembangunan kota yang semakin melaju. Hal tersebut terlihat
dengan banyaknya bangunan gedung yang menjulang tinggi, sehingga perkembangan
kota pun semakin diakui oleh banyak orang. Sedangkan kekurangannya adalah
masalah prilaku atau moral sebagian anak remaja yang sukanya mencari perhatian
dengan melakukan aksi-aksi yang kurang terpuji sehingga sorotan dari masyarakat
pun muncul dan beragam.
Pasalnya, aksi ini cenderung sudah
melewati batas kemanusiaan sehingga aksinya dicap sebagai aksi “menyesatkan”
atau yang lebih populer dikenal sebagai geng motor. Padahal, sebagai anak
remaja tidak seharusnya melakaukan aksi tersebut yang dapat membuat orang
merasa was-was dalam menjalankan aktifitasnya. Padahal, Kota Makassar dikenal
sebagai kota Metropolitan dan bahkan sudah dibuatkan take line sebagai Kota
Dunia, sehingga segala persoalan harusnya dapat diantisipasi mengingat Kota
Dunia itu harus indah, nyaman dan terbebas dari berbagai aksi kejahatan.
Seperti halnya yang terjadi belakangan ini. Dimana aksi dan teror jalanan yang
dilakukan oleh sekelompok anak muda atau sering disebut sebagai geng motor.
Aksi kejahatan atau teror jalanan ini
merupakan masalah klasik sekaligus menjadi momok di tengah masyarakat karena
rasa tidak nyamannya dalam menjalankan aktifitas di kota ini pada malam hari.
Aksi teror jalanan ini sudah memakan banyak korban sehingga ini harus
diberantas. Pasalnya, kalau aksi-aksi yang dilakukan anggota geng motor ini
tidak ditangani dengan serius maka jangan heran jika korban selanjutnya akan
lebih banyak lagi. Bukan hanya masyarakat biasa tapi penegak hukum alias polisi
pun sudah menjadi korban kejahatan geng motor.
Memang diakui bahwa aksi yang
dilakukannya itu tidak memandang “merek”, siapa saja yang terlena maka itu
menjadi korbannya. Kalau dilihat sepintas aksi kejahatan geng motor sangat
mudah diselesaikan karena rata-rata masih berstatus pelajar. Bisa dicek di
semua sekolah yang melakukan aksi kejahatan ini, maka siapapun yang melakukan
dan tertangkap maka pihak sekolah langsung memberikan sangsi yang berat,
sehingga teman-temannya masih bisa berfikir.
Sedangkan kalau anaknya itu bukan anak
sekolah alias putus sekolah, maka hukumannya diperberat jika tertangkap. Tapi
anehnya banyak geng motor yang tertangkap, tapi tidak dipenjara alias
dilepaskan kembali. Wajar saja jika kelakuannya semakin menggila lantaran
mereka tidak dipenjara. Namun perlu diketahui bahwa disisi lain pelaku geng motor
tidak ditahan dan usut punya usut eh ternyata anak polisis juga. Malah pangkat
bapaknya lebih tinggi dari polisi yang menangkapnya. Jadinya susah untuk ditahan.
Nah, untuk menghindari semua ini maka
tidak perlu dibebaskan kembali, tapi mereka harus menjalani hukuman sesuai
dengan kelakuannya tanpa pandang bulu. Jadi efek jerahnya sudah ada. Biar orang
tuanya berpangkat tinggi kalau anaknya ditangkap sama petugas maka itu harus
dilaluinya dan orang tua tidak seharusnya mencapuri, tapi sebaiknya menghormati
proses hukum yang berlaku agar anaknya tidak melakukannya lagi.
Wajar saja jika sekarang sudah banyak
kejadian diluar dugaan karena penindakan
itu terkesan kurang dimaksimalkan. Sebab baru-baru ini seorang anggota polisis
terkapar lantaran dibacok oleh anggota geng motor ini.
Kepala Kepolisian Kota Besar
(Polrestabes) Makassar Kombes Pol Fery Abraham, mengatakan pihaknya telah
membentuk tim pemburu geng motor. Tim khusus itu juga akan mengejar geng motor
yang menjadi penyebab kecelakaan tunggal yang menewaskan Brigda Irsan, anggota
Shabara Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat. Bahkan tim
tersebut akan bekerja sepanjang waktu untuk memburu kawanan penjahat jalanan
yang kerap memakan korban. “Kami buat dua tim khusus yang akan bergantian
memburu geng motor maupun kriminal jalanan lainnya, seperti begal maupun
balapan liar. Tidak dapat ditolerir tindakan anarkis maupun aksi ugal-ugalan
yang membahayakan nyawa itu,” tegas Fery (Cakrawala
Juli 2015).
Adanya penegasan dari orang nomor satu di
kepolisian Kota Makassaar ini merupakan angin segar bagi masyarakat. Pasalnya,
kalau aksi kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini tidak boleh dianggap biasa-biasa,
tapi harusnya mendapat perhatian khusus. Bukan hanya pihak kepolisian tapi
semua ikut terlibat, mulai dari orang tua di rumah, guru-guru di sekolah dan
tokoh masyarakat. Sebab kapan tidak ada keseriusan maka itu bisa fatal akibatnya
karena anak remaja ini pemikirannya masih labil dan itu dipahami oleh semua orang.
Sehingga perlu adanya pembinaan yang lebih banyak lagi guna meredam aksi yang
tidak terpuji itu.
Memang diakui bahwa aksi yang dilakukan
geng motor ini sangat mengganggu seluruh aktifitas warga khusunya pada malam
hari dan jam-jam tertentu. Kalau sudah ada yang menanganinya berarti setidaknya
ada harapan untuk menciptakan rasa aman dan tenteram di tengah masyarakat.
Namaun, perlu dipikirkan bagi kita semua
agar tindakan kejahatan yang dilakukan oleh geng notor ini tidak perlu
ditawar-tawar lagi karena memang sudah meresahkan masyarakat. Sehingga ini
harus mendapat perhatian yang serius guna memberantasnya. Jangan sampai Korban
berjatuhan akan lebih banyak lagi.
Mudah-mudahan dengan adanya keseriusan
oleh pihak penegak hukum untuk memberantas geng motor ini dapat membuahkan
hasil dan Kota Makassar kembali tercipta rasa aman dan nyaman, sehingga masyarakat
bisa bebas beraktifitas di malam hari tanpa ada rasa takut dan was-was. Semoga
!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar