Dunia merupakan tempat persinggahan bagi
manusia sehingga perlu menjaga hubungan antar sesama manusia. Bukan hanya itu
juga alam yang mereka tempati harus dijaga. Sebab alam sebagai tempat atau sumber
bahan makanan bagi manusia itu perlu dijaga, sehingga manusia tidak boleh
merusaknya. Termasuk bangunan yang didirikan manusia itu sendiri terlebih bila
masih terpakai. Kapan alam ini rusak maka manusialah yang menanggung akibatnya.
Kehidupan di alam ini tidak terlepas
dengan bantuan orang lain atau sesama manusia, sehingga menjaga kelestarian
atau hubungan sesama manusia tanpa melihat golongan atau suku dan agama perlu
tetap dipupuk agar mereka bisa hidup berdampingan. Akan tetapi kalau ada
sekelompok atau segelintir manusia yang merasa sombong dan selalu ingin menang
sendiri serta melakukan kelakuan yang tidak pantas diperlihatkan kepada manusia
lainnya, maka itu harus dilawan.
Seperti halnya kejadian di Palestina
dimana Masjid Al-Aqsa sebagai tempat suci bagi ummat muslim se dunia itu
terjadi insiden akibat ulah tentara Israel yang terkesan tidak mau bersahabat,
tapi sebaliknya malah memuculkan permusuhan bagi warga muslim. Pertengkaran itu
terjadi akibat adanya tentara Israel yang tewas di lokasi masjid yang diduga
dilakukan orang muslim Muslim sehingga terjadilah insiden yang memilukan hati.
Dimana insiden itu membuat tentara
Israel semakin bengis dan memukul dan menembak warga muslim.
Bukan hanya menembak orang dewasa tapi
anak kecil pun tidak luput dari penganiayaan, sehingga pemandangan mengerikan
tidak dapat dihindari. Bahkan perempuan pun tidak luput dari aksi kekerasakan
yang dipertontonkan oleh tentara Israel yang seperti dirasuki setan dan
pengendalian dirinya sudah hilang. Mereka melihat orang muslim sebagai “binatang”
sehingga mereka harus menganiaya dan membunuhnya. Korban pun berjatuhan hingga
dara dan air mata tidak terhindarkan.
Tentara Israel pun lebih kejam dengan
cara melarang melakukan ibadah atau sholat di dalam Masjid Al-Aqsa, tapi warga
muslim Palestina tetap melakukan sholat diluar Masjid. Hal ini pun semakin
meningkatkan ketegangan dengan melakukan pengamanan masjid bagi tentara Israel,
semua pintu masjid ditutp bahkan dipasangi alat penghalang berupa pagar besi,
tiang-tiang kamera dan penghalang lain di depan pintu Gerbang Asbath (Gerbang
Singa).
Situasinya pun semakin tegang mengingat
tentara Israel menewaskan beberapa orang dan meluai puluhan warga Palestina.
Hal ini membuat warga Palestina semakin meningkatkan perlawan dan tetap
melakukan ibadah di luar Masjid, meski tentara Israel tetap melakukan penjagaan
ketat. Ketegangan yang terjadi itu membuat Negara lain ikut prihatin dengan
melakukan pembicaraan antar Negara untuk meminta eksalasi kekerasan dan
ketegangan dapat dihentikan.
Akan tetapi perlawanan warga Palestina
tidak berhenti dan mereka tetap berkobar untuk melawan tentara Israel ini yang
sewenang-wenang melakukan tindakan kekerasan. Disamping itu tekanan dunia
internasional juga semakin kuat untuk melarang Israel melakukan aksi kekerasan
itu. Tidak beberapa lama warga Palestina pun merasa beryukur karena tentara
Israel pun membuka penghalang pada pintu-pintu Masjid Al Aqsa tersebut.
“Kami telah mengorbankan segalanya, kami
harus memenangi pertempuran ini, dan kami akhirnya menang. Jerussalem adalah
jiwa kami, keyakinan kami, kami tidak bisa hidup tanpa (kota) ini dan Al-Aqsa,”
kata Ahmed Abulawa (Kompas, Juli 2017).
Oleh karena itu, aksi kekerasan yang
diperlihatkan tentara Israel ini ke depannya tidak akan terjadi lagi karena
bukan hanya merugikan dirinya sendiri, tapi juga dapat mengorbankan orang-orang
yang tidak berdosa. Mungkin mereka belum mendapatkan ganjarannya tapi kelak
akan mereka dapatkan juga. Jadi tentara Israel ini perlu diberikan pelajaran
agar ke depan tidak melakukan aksi yang tidak terpuji itu.
Sebab manusia itu tidak bisa
melangsungkan hidupnya tanpa bantuan orang lain. Begitu pula tentara Israel
yang seakan mereka penentu kehidupan orang tanpa berpikir panjang. Padahal tentara
Israel itu juga manusia biasa, tapi mereka selalu ingin menguasai milik orang
lain. Masjid Al-Aqsa itu adalah milik dunia, jadi siapa saja yang ingin
melakukan ibadah sholat di tempat yang suci itu tidak boleh ada larangan dari
siapapun.
Orang muslim tidak boleh dibatasi
apalagi dilarang untuk berkunjung ke Masjid Al Aqsa tersebut. Mudah-mudahan ini
menjadi pelajaran dan perhatian dunia. Kalau dibelakang hari terjadi lagi aksi
penutupan Masjid ini, maka Negara-negara Islam langsung turun tangan tanpa ada
keraguan untuk menghalau tindakan orang-orang yang ingin menutup masjid
tersebut tanpa kecuali. Semoga aksi kekerasan di Palestina cukup sampai disini dan dapat hidup
berdampingan tanpa ada rasa saling menghina apalagi saling perang. Semoga !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar