Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan salah satu daerah
yang ada di Indonesia memiliki tanah yang subur, sehingga apa saja yang ditanam
akan tumbuh dengan baik. Wajar saja jika kesuburan tanah ini bisa dimanfaatkan
agar masyarakat dapat menikmati hasilnya. Sebab selama ini banyak tanah masyarakat
yang kurang dimanfaatkan sehingga terkesan mubassir atau dikenal dengan lahan “tidur”.
Padahal, kalau dikelola dengan baik hal itu bisa menghasilkan sesuatu yang
bernilai ekonomi dan nilai jual tinggi sehingga masyarakat dapat sejahtera.
Minggu, 26 November 2017
Penanganan Illegal Fishing, Perlu Perbaikan !!
Belakangan ini, Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) gencar melakukan penanganan tentang illegal fishing. Hal itu
terbukti dengan banyaknya kapal-kapal pencuri ikan yang memasuki wilayah
perairan Indonesia ditangkap oleh petugas. Untuk itu, perlu di dukung atas
tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh orang nomor satu di KKP ini.
Namun, dari berbagai penangkapan kapal
ikan yang bertandang di perairan Indonesia itu tidak sedikit yang melakukan
“perlawan”. Meski aparat tetap berupaya melakukan pengawasan atau penanganan
kapal pencuri ikan, tapi toh mereka tetap kecolongan. Buktinya sebanyak 9 (sembilan)
kapal pencuri ikan asal Cina melarikan diri.
Rabu, 22 November 2017
Berguru Penanganan Illegal Fishing di Pangkajene Kepulauan
Sulawesi Selatan memiliki panjang garis pantai 1.973,7 km
dengan luas perairan laut 45.574,48 km2, yang terdiri dari tiga kawasan yakni
Selat Makassar, Laut Flores, dan Teluk Bone, serta memiliki hamparan
pulau-pulau kecil dalam kawasan kepulauan Spermonde. Hal ini merupakan salah
satu potensi yang cukup besar bila dikelola dengan baik, sehingga ke depan
dapat menghasilkan devisa negara yang cukup besar.
Salah satu kabupaten yang ada di Sulsel
memiliki jumlah pulau cukup banyak adalah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
(Pangkep). Kabupaten ini terletak di utara Kota Makassar, dimana wilayah
Kabupaten Pangkep terdiri dari 13 kecamatan, 65 desa dan 38 kelurahan
dengan jumlah pulau sebanyak 115 buah. Luas laut 11.464.44 km, luas pulau kecil
35.150 ha dan garis pantai 250 km, pulau yang berpenghuni sebanyak 73 dan yang
kosong sebanyak 42 sehingga perlu mendapat perlindungan dan pengawasan dari
berbagai ancaman pengrusakan.
Bisakah Teroris Ditembak Bukan Peluruh Tajam ?
Aksi teroris di seluruh dunia tidak ada
yang sepaham atau mendukung. Pasalnya aksi brutal menewaskan orang-orang yang
tidak berdosa itu sehingga ini yang keliru dalam melancarkan serangan. Meski
diketahui bahwa teroris itu pahamnya tidak seperti manusia kebanyakan, tapi
mereka memiliki paham tersendiri yang sewaktu-waktu melakukan pembunuhan kepada
orang yang tidak tahu menahu tentang teroris. Buktinya, beberapa hari lalu aksi
teroris yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin Jakarta ini sempat menghebokan
masyarakat. Sebab pelaku teroris meledakkan bom di beberapa tempat dan menembak
masyarakat sipil dan petugas kepolisian yang tidak tahu apa-apa.
Adakah Dampak Penurunan BBM Pada Masyarakat ?
Meski diakui bahwa kebijakan pemerintah
untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per tanggal 5 Januari 2016
merupakan angin segar bagi masyarakat di tanah air. Pasalnya, penurunan BBM ini
menandakan bahwa pemerintah selalu ingin memperbaiki sistem perekonomian di
tanah air, sehingga masyarakat dapat menikmatinya. Begitupula masyarakat pesisir
yang memang tempatnya berada di daerah pesisir dan pekerjaan setiap harinya
adalah menangkap ikan di laut.
Minggu, 19 November 2017
Hukuman Tidak Selalu Penjara
Dunia pendidikan semakin berkembang
seiring dengan keinginan pemerintah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM), baik guru maupun muridnya. Terlebih dengan adanya sertifikasi guru untuk
memacu peningkatan ilmu pengetahuan bagi para pengajar di sekolah. Pasalnya,
selama ini sertfikasi merupakan salah satu pemicu untuk meningkatkan wawasan
bagi guru termasuk cara mendidik anak di sekolah. Akan tetapi tidak semua guru
juga dapat memamahi makna sertifikasi yang diberikan pemerintah itu. Pasalnya,
berbagai macam persoalan yang masih terjadi di sekolah baik itu masalah
kekerasan terhadap murid seperti pemukulan, pemerkosan atau pencubitan oleh
sang guru.
Rabu, 15 November 2017
Mencari Gubernur Peduli Perikanan dan Kelautan
Pesta demokrasi yang bakal dihelat di
seluruh Indonesia dan khususnya di Sulawesi Selatan membuat para calon gubernur
berlomba mengeluarkan program kerja untuk disampaikan kepada masyarakat. Hal
tersebut dilakukan untuk mencari dukungan pada pemilihan gubernur agar mereka
dapat menduduki atau memenangkan pertarungan. Meski diketahui bahwa pemilihan
secara langsung ini harus pandai-pandai membuat program dan menarik simpati
masyarakat agar apa yang disampaikan itu membuat masyarakat merasa percaya dan
mampu dilaksanakan.
Mencermati Perubahan Nama Jalan di Kota Makassar
Kemajuan suatu kota tidak terlepas
dengan pemimpinnya. Pasalnya, kota berkembang tergantung kinerja seluruh staf
ditambah dengan masyarakatnya yang ingin
melihat kotanya berkembang. Seperti halnya dengan Kota Makassar yang
kini dijuluki sebagai “Kota Dunia”. Perkembangan kota “Daeng” ini terlihart
dengan banyaknya bangunan yang menjulang tinggi, disamping jalan-jalan kecil
diperlebar dan jalan rusak diperbaiki sehingga menambah suasana kota semakin baik.
Disamping itu, kebersihan kota semakin bagus juga menambah keasrian sehingga
masyarakat juga terasa nyaman dalam berkendara di dalam kota.
Senin, 13 November 2017
Perlukah Dibentuk Densus Tipikor?
Banyaknya orang yang ada di tanah air
dan berkasus sehingga penegak hukum juga semakin hari semakin gencar melakukan
penegakan hukum. Pasalnya, rata-rata yang terkena kasus korupsi adalah pejabat.
Padahal pejabat seharusnya dapat memberikan contoh atau diteladani dalam
menjalankan tugasnya untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan negara.
Namun apa lacur, berbagai kasus korupsi di Indonesia bukannya berkurang tapi malah
bertambah. Padahal kasus korupsi ini tidak seharusnya bertambah karena sudah
banyak contoh kasus pejabat yang ditahan akibat korupsi.
Mestinya kasus seperti ini menjadi
pembelajaran untuk dipahami dan direnungkan agar tidak ada lagi yang berbuat seperti
itu, terutama bagi pejabat sebut saja bupati dan walikota. Belum lagi instansi
pemerintah yang kerap menjadi tersangka akibat perbuatannya. Wajar saja jika
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sering melakukan Operasi Tangkap Tangan
(OTT) pada pejabat. Memang diakui bahwa kebedaraan KPK di Indonesia menjadi “momok”
bagi pelaku atau yang gemar melakukan korupsi atau mencuri uang negara.
Perubahan Pasti Terjadi !
Kemajuan teknologi
dewasa ini tidak terbendung lagi, sehingga mau atau tidak memaksa masyarakat
mengikutinya. Teknologi ini pun dianggap dapat merubah sesuatu yang lebih baik
lagi. Wajar saja jika perubahan ini juga menimbulkan kekurangan dan kelebihan.
Pastinya bahwa perubahan pasti terjadi, sehingga masyarakat harus menyiapkan
diri untuk mengikuti perkembangan teknologi. Kapan masyarakat bermalas-malasan
atau merasa membodohi diri sendiri maka akan terlibas dengan sendirinya.
Teknologi ini pun
menyerang sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga diharapkan butuh kesiapan
atau mental untuk menghadapi semua ini. Sebab kalau hanya tahunya
bermalas-malasan maka akan tertinggal. Sebab teknologi tidak ada kekuatan yang
dapat membendungnya. Semua serba teknologi, sehingga perlu mental dan kesiapan untuk
menghadapinya.
Jaga Terumbu Karang
Sulawesi Selatan memiliki panjang
garis pantai 1.973,7 km dengan luas perairan laut 45.574,48 km2, yang terdiri
dari tiga kawasan yakni Selat Makassar, Laut Flores, dan Teluk Bone, serta
memiliki hamparan pulau-pulau kecil dalam kawasan kepulauan Spermonde. Melihat
banyaknya pulau-pulau yang dimiliki daerah ini merupakan salah satu potensi
yang cukup besar bila dikelola dengan baik.
Meski
diakui bahwa Sulsel memiliki banyak pulau-pulau baik yang sudah memiliki nama
maupun yang belum, sehingga pulau berpotensi disalah gunakan oleh orang yang
tidak bertanggungjawab. Sebab pulau yang tidak berpenghuni ini bisa dimanfaatkan
keberadaannya sebagai tempat terjadinya transaksi
berbagai bentuk kejahatan ataukah sebagai tempat persembunyian.
Produksi Perikanan dan Kesejahteraan Nelayan
Produksi perikanan dan kelautan semakin
meningkat. Hal tersebut tidak terlepas dengan luas wilayah perairan yang
dimiliki serta pengelolaan sumberdaya alam laut juga semakin membaik. Apalagi didukung
oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang selalu mendorong upaya kesejahteraan
masyarakat terutama masyasrakat pesisir. Wajar saja jika hasil yang didapatkan
juga terus meningkat baik itu produksi perikanan laut maupun perikanan
budidaya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
menyebut, jumlah potensi produksi perikanan Indonesia meningkat 2,1 juta ton
menjadi 7,9 juta ton dari semula 5,8 juta ton. Plt. Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap KKP Zulficar Mochtar, peningkatan potensi jumlah produksi ikan didorong
dengan meningkatnya total stok ikan tersedia atau (maximum sustainable
yield/MSY) tahun ini. Potensi produksi ikan sekitar 80 persen dari total MSY.
"Hasil assesment stock akhir tahun 2015 lalu, MSY meningkat
menjadi 9,93 juta ton. Tahun 2013 hanya sekitar 7,3 juta ton. Ini potensi
(produksi) untuk Indonesia," ujar Zulficar.
Potensi Budidaya Bandeng Tetap Menjanjikan
Sulawesi Selatan merupakan salah satu
daerah di Indonesia yang menghasilkan berbagai hasil bumi. Salah satunya adalah
ikan bandeng. Pasalnya daerah ini sudah dikenal dengan budidaya ikan bandeng
termasuk udang windu dan rumput laut. Apalagi masyarakat Sulsel sudah menyatu dengan kegiatan budidaya di
tambak. Pasalnya, budidaya ini merupakan
warisan yang turun temurun dari orang tuanya. Wajar saja jika budidaya bandeng
di tambak ini sangat susah ditinggalkan. Meski harga ikan bandeng zaman dulu
tergolong rendah bahkan terkesan tidak dihargai sama sekali oleh masyarakat
kecuali dimakan sendiri oleh pemiliknya.
Akan tetapi lambat laun ikan bandeng ini
terus diproduksi dan harganya pun mulai meningkat, sehingga para pembudidaya
terus meningkatkan kegiatannya dan termotivasi dengan harga jual yang mulai
membaik. Bahkan masyarakat daerah ini selain budidaya udang windu dan rumput
laut juga ikan bandeng tetap dilakukan. Walaupun ada juga yang mencampurkan
ikan dengan udang tapi mereka tetap semangat dalam budidaya tersebut.
Mengintip Perceraian Selebriti
Dewasa ini, perkembangan teknologi
mengalami kemajuan yang sangat cepat sehingga ilmu pengetahuan juga tergolong
cepat. Wajar saja jika berbagai kemungkinan juga cepat terjadi, meski memiliki
banyak kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak terlepas dari itu manusia
pun juga mengalami perkembangan wawasan yang sangat cepat, dimana anak muda
tidak lepas dengan alat-alat canggih yang dimilikinya seperti hand phon (HP) dan
lain sebagainya.
Alat tersebut membuat dunia semakin
terasa sempit bahkan informasi di dunia secepat kilat dapat diketahuinya.
Begitupula hubungan manusia dan manusia lainnya. Boleh dikata tidak ada jarak
lagi sehingga yang jauh bisa disambung apalagi kalau sesama bangsa. Seperti
halnya dengan anak muda yang sekarang sangat mudah jatuh cinta dengan lawan
jenisnya, sehingga belum waktunya untuk menikah sudah langsung melakukan
pernikahan tersebut.
Restoking, Pemulihan Sumber Daya Perikanan, Catatan peringatan hari jadi Sulsel
Sulawesi Selatan memiliki panjang garis pantai 1.973,7 km
dengan luas perairan laut 45.574,48 km2, yang terdiri dari tiga kawasan yakni
Selat Makassar, Laut Flores, dan Teluk Bone, serta memiliki hamparan
pulau-pulau kecil dalam kawasan kepulauan Spermonde.
Melihat
panjang perairan ini sehingga tidak diragukan lagi bahwa Sulsel memiliki potensi
sumber daya alam yang melimpah. Namun tidak bisa juga dipungkiri bahwa laut
yang banyak sumber daya alamnya seperti
ikan laut dangkal dan laut dalam terkadang diambil oleh para pelaku illegal fishing yang tidak
bertanggungjawab. Pasalnya, nelayan banyak menangkap ikan dengan cara instan
atau menggunakan alat tangkap yang tidak rama lingkungan seperti bius dan bom
ikan.
Beras Oplos, Siapa Untung ?
Meski diketahui bahwa Indonesia adalah
Negara yang memiliki luas lahan pertanian dan dapat diandalkan produksi
berasnya, sehingga masyarakat tidak perlu risau akan kekurangan beras. Ditambah
lagi dengan gencarnya pemerintah untuk membuka lahan pertanian berupa sawa
untuk menambah produksi beras di tanah air. Tidak heran jika para petani
sedikit lebih legah karena lahan pertanian sudah semakin banyak.
Namun demikian, para pedagang atau
pebisnis yang bergerak dibidang perbersan ini tidak tinggal diam dalam
menjalankan bisnis demi untuk menjalankan keuntungan yang besar. Seperti
hanlnya pembelian gabah saat panen sebesar Rp 3.700, siap giling harganya Rp
4.900 dan bila diproduksi sekelas beras medium harga acuannya Rp 9.500. Jadi
kalau pedagang menjualnya lebih tinggi dari itu berarti masyarakat dirugikan.
NKRI Harga Mati !
Hari berlalu begitu cepat. Tidak terasa
bangsa Indonesia akan memperingati lagi hari ulang tahunnya yang ke 72 tahun
2017. Melihat perjalanan waktu yang
begitu panjang sehingga tidak salah jika Negara sudah tergolong dewasa dalam
menyikapi berbagai persoalan yang ada. Artinya kita merdeka selama 72 tahun
sehingga kedewasaan itu perlu dicerminkan kepada generasi muda. Kita merdeka
dalam segala hal sehingga siapapun yang akan mencoba merongrong Negara ini
harus dilawan.
Namun perlu diingat bahwa apakah
kita benar sudah merdeka ? Jika melihat
tahun yang sudah dilewatinya itu memang benar adanya bahwa bangsa dan Negara
ini kita sepakat sudah merdeka. Akan tetapi masih banyak persoalan yang belum
bisa diselesaikan sehingga ada juga yang berpendapat bahwa kita sebenarnya
belum merdeka sepenuhnya walau sudah menempuh perjalanan yang cukup panjang.
Buktinya banyak persoalan kenegaraan atau pemerintahan yang terkesan belum
dapat diselesaikan.
Bisakah Ditembak Mati Pengedar Narkoba ?
Dewasa ini, perkembangan teknologi
semakin tak terkendali sehingga hubungan antara manusia dengan manusia lainnya
tidak terhalang lagi. Bahkan hubungan antar negara pun sangat mudah melalui alat
komunikasi yang semakin canggih. Wajarlah jika banyak orang yang memanfaatkan
baik melalui jalur positif mapun jalur negatif.
Seperti halnya dengan orang-orang yang
melakukan bisnis dengan barang-barang yang dilarang oleh pemerintah misalnya narkoba.
Barang haram ini sudah merajalela diberbagai kalangan sehingga aparat keamanan
pun selalu kerja ekstra untuk menindak orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Karena pasokan narkoba ini merupakan jaringan internasional sehingga memang
perlu penanganan khusus guna melindungi masyarakat dari kehancuran.
Masjid Al-Aqsa Milik Dunia
Dunia merupakan tempat persinggahan bagi
manusia sehingga perlu menjaga hubungan antar sesama manusia. Bukan hanya itu
juga alam yang mereka tempati harus dijaga. Sebab alam sebagai tempat atau sumber
bahan makanan bagi manusia itu perlu dijaga, sehingga manusia tidak boleh
merusaknya. Termasuk bangunan yang didirikan manusia itu sendiri terlebih bila
masih terpakai. Kapan alam ini rusak maka manusialah yang menanggung akibatnya.
Kehidupan di alam ini tidak terlepas
dengan bantuan orang lain atau sesama manusia, sehingga menjaga kelestarian
atau hubungan sesama manusia tanpa melihat golongan atau suku dan agama perlu
tetap dipupuk agar mereka bisa hidup berdampingan. Akan tetapi kalau ada
sekelompok atau segelintir manusia yang merasa sombong dan selalu ingin menang
sendiri serta melakukan kelakuan yang tidak pantas diperlihatkan kepada manusia
lainnya, maka itu harus dilawan.
Prospek Budidaya Jabon di Sulsel
Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan salah satu daerah
yang ada di Indonesia memiliki tanah yang subur, sehingga apa saja yang ditanam
akan tumbuh dengan baik. Wajar saja jika kesuburan tanah ini bisa dimanfaatkan
agar masyarakat dapat menikmati hasilnya. Sebab selama ini banyak tanah masyarakat
yang kurang dimanfaatkan sehingga terkesan mubassir atau dikenal dengan lahan “tidur”.
Padahal, kalau dikelola dengan baik hal itu bisa menghasilkan sesuatu yang
bernilai ekonomi dan nilai jual tinggi sehingga masyarakat dapat sejahtera.
Salah satunya yang memiliki prospek dan bernilai
jual tinggi adalah kayu jabon. Jabon
(Anthocephalus
cadamba) adalah sebuah pohon yang tumbuh di wilayah Asia dan khususnya Asia
Selatan hingga Papua
Nugini. Di Indonesia, pohon ini juga memiliki
nama lebih dari satu sehingga dikenal sebagai jabun, kelampayan, empayang,
atau worotua. Meski diketahui bahwa pohon ini sangat dikeramatkan oleh
umat Hindu di India.
Tapi di tanah air kayu ini memiliki prospek yang sangat bagus, sehingga tidak
ada salahnya jika masyarakat dapat mencobanya.
Budidaya Laut Menjanjikan Masa Depan
Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai
salah satu daerah penghasil ikan bandeng dan udang windu sehingga budidaya komoditi
tersebut sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Apalagi yang berdomisili di
daerah pesisir yang dikenal dengan banyak lahan tambak. Wajar saja jika daerah
ini dapat menyumbangkan devisa Negara yang bisa diperhitungkan di tingkat
nasional. Namun, untuk mendukung produksi hasil budidaya di daerah ini maka
salah satu potensi atau prosek yang bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan
oleh masyarakat adalah budidaya laut (markuktur).
Pasalnya, potensi budidaya laut terbuka
lebar dengan hitungan margin besar, tapi belum banyak yang berminat untuk berinvestasi.
Memang diakui bahwa perkembangan sektor perikanan budidaya selama ini lebih banyak
dikawasan darat, perairan umum, dan pantai pesisir. Sementara usaha budidaya
laut (marikultur) belum banyak yang mengembangkan. Padahal Indonesia memiliki
wilayah perairan laut dangkal (coastal waters) yang luas termasuk di daerah
ini.
Kamis, 09 November 2017
Garam, Mengapa Harus Impor ?
Indonesia dikenal sebagai Negara
kepulauan sehingga luas lautnya pun tidak diragukan lagi. Hal tersebut
memungkinkan berbagai potensi sumber daya alam didalamnya cukup tersedia. Tinggal
bagaimana kita mengelolahnya. Pasalnya sumber daya alam yang ada itu terkadang
kurang diperhatikan atau tidak dikelolah dengan baik, sehingga tidak memberikan
hasil bagi bangsa ini.
Langganan:
Postingan (Atom)