Kamis, 26 November 2015

ISIS dan Tragedi Paris



Belakangan ini berbagai peristiwa terjadi dimuka bumi ini, baik itu masalah jatuhnya pesawat, tenggelamnya kapal laut hingga peristiwa penembakan oleh kelompok teroris. Pasalnya, teroris menjadi ancaman bagi suatu Negara karena sifat dan kekejamannya tidak pikir panjang. Mereka langsung melancarkan aksinya tanpa ada rasa prikemanusiaan. Meski diakui bahwa tragedi semacam ini bukanlah suatu kebetulan belaka tapi memang sudah disiapkan atau sudah menjadi target oleh kelompok tertentu untuk membuat onar dan kekacauan di suatu negera. Begitu pula halnya yang terjadi di Kota Paris, Prancis baru-baru ini. Pembantaian manusia yang tidak bersalah ini sehingga memunculkan berbagai tanggapan, ada yang mengungkapkan bahwa itu teroris yang didalami kelompok ISIS dan berbagai tanggapan lainnya.

Tragedi Paris tak dipungkiri kembali mengangkat pamor kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Maklum, ISIS dituding sebagai otak di balik serangan berdarah di ibu kota Prancis tersebut. Namun, rupanya ISIS tak hanya menargetkan Prancis. Menurut Menteri Luar Negeri Irak, Ebrahim al-Jafari, kelompok militan ISIS juga menargetkan beberapa negara yang dianggap musuh sebagai sasaran terornya. "Informasi yang berhasil dikantongi sumber-sumber intelijen Irak sebelum serangan Paris beberapa negara juga menjadi target dan kebanyakan negara Eropa termasuk Prancis. Begitu juga dengan Amerika Serikat dan Iran," kata Ebrahim seperti dilansir Radio Zamaneh. Negara-negara tersebut menjadi target ISIS karena dianggap telah punya andil besar terhadap serangan besar-besaran di beberapa kantong kekuatan ISIS. Tragedi Paris terjadi pada Jumat malam, 13 November 2015, di mana pelaku telah melancarkan aksinya di enam lokasi berbeda di Paris. Korban meninggal mencapai lebih dari 120 orang dan ratusan orang luka-luka.  (viva.co.id)
Peristiwa memilukan ini menjadi peringatan bagi seluruh pemimpin negara di dunia karena ISIS sudah menjadi suatu ancaman besar bagi negara manapun di dunia. Sehingga pihak keamanan dan para intelijen harus lebih diperkuat. Apalagi Indonesia sudah dikenal dengan aksi teroris yang sering mengancam sehingga ini menjadi waspada. Belum lagi adanya beberapa warga Negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS tanpa diketahui oleh aparat yang berwenang di bidangnya. Pasalnya, ISIS dikenal dengan kekuatan dan pengaruhnya yang kuat bagi calon anggota karena adanya informasi bahwa yang bergabung itu akan digaji cukup fantastis, sehingga mereka tidak pikir panjang dan tidak mau membuang-buang waktu untuk bergabung.
Wajar saja jika semakin gencar pemerintah untuk menghalangi atau memusuhi ISIS tapi semkain banyak yang tertarik. Apakah ini karena adanya informasi atau tawaran yang dikeluarkan oleh ISIS bahwa siapa saja yang ingin bergabung dan menjadi pejuang ISIS akan diberikan sejumlah uang. Buktinya Paris yang dikenal dengan kota yang ketat dalam pemeriksaannya tetap menjadi incaran dan diporak-porandakan oleh kelompok ini. Jika dilihat sepintas maka kelompok ini tidak bisa memasuki wilayah Prancis karena ketatnya penjagaan, tapi toh mereka tetap lolos. Hal ini membuktikan bahwa ISIS ini sangat kuat dalam berbagai segi karena mampu menembus pertahanan negara yang memang sudah diincarnya.
            Tragedi Paris menjadi catatan kecil bagi siapapun pemimpin di dunia untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam berbagai hal termasuk warganya yang bergabung dengan  kelompok ISIS. Sebab bukan hanya remaja atau orang dewasa saja yang tertarik untuk bergabung di ISIS, tapi juga sudah ada orang yang kerjanya bagus dan bahkan sudah menjadi pimpinan di tempatnya itu, tapi tetap tergiur untuk bergabung sehingga pekerjaannya pun ditinggalkan. Apakah kelebihan ISIS ini sehingga banyak orang tertarik ? Padahal, sudah diketahui bahwa kelompok ISIS ini sudah salah dalam menjalankan aksinya sebab orang-orang yang tidak bersalah juga tetap menjadi target apalagi kalau sudah kedapatan untuk mengintai. Mereka tidak segan-segan melakukan pembunuhan yang sadis tanpa ada rasa kasihan. Padahal, di dalam ajaran Islam tidak boleh membantai orang yang tidak bersalah, sehingga ISIS ini bukanlah penganut agama yang benar. Kelompok ISIS ini sudah menjadi salah ancaman yang terbesar di muka bumi ini sehingga semuanya harus waspada. Meski beberapa pemimpin dunia tetap mengutuk tindakan ISIS tapi mereka pun tidak bisa berbuat banyak lantaran aksinya tetap berjalan.
Jadi  keberadaan organisasi ini sangat rapi dalam merekrut anggota, sebab banyak yang bergabung tapi tidak terlacak oleh petugas. Nanti hilang baru ketahuan bahwa mereka sudah bergabung. Hal ini membuktikan bahwa perangkat sensor atau petugas yang menangani  pelintas batas termasuk imigrasi ini masih perlu diperkuat (diperketat). Sebab bergabungnya generasi muda ini di ISIS membuktikan bahwa petugas di bidangnya masing-masing masih lemah karena masih muda dimasuki oleh orang lain tanpa ketahuan.
Peristiwa di Prancis baru-baru ini menjadi pelajaran bagi pemimpin dunia untuk berjaga-jaga dalam aksi teroris. Sebab teroris itu “nyata” tapi “tidak tampak” dipermukan sehingga orang biasa sangat susah untuk mendeteksinya. Meski bergaul setiap harinya tapi mereka tetap tidak tahu bahwa teman bergaulnya itu adalah kelompok yang dilarang oleh pemerintah. Hal itu membuktikan bahwa komitmen (janji) dalam menjaga kerahasiaan organisasinya tetap mereka pegang teguh sehingga siapapun yang akan mencoba menelusuri mereka tetap tidak bisa. Inilah salah satu kelebihan yang dimiliki kelompok ISIS dan para anggotanya.
Wajarlah kalau Negara Prancis yang begitu ketat pengamanannya bisa lolos, sehingga negara lain pun harus berfikir dua kali lipat. Oleh karena itu, setiap negara sepantasnya lebih memperkuat pengamannyanya. Jangan hanya panas-panas tahi ayam, saat awal kejadian maka pengamanan diperketat, tapi lambat laun mulai pudar lagi. Nanti kalau ada kejadian baru bergegas kembali untuk memperketat. Jadi dengan kejadian ini maka kita harus waspada dan menjaga keamanan demi bangasa negara. Semoga !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar