Minggu, 25 Maret 2018

Ekonomi Perikanan Alternatif Masa Depan



Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia cukup menjanjikan, sehingga ekonomi bangsa ini tidak diragukan. Mesti kita tahu bahwa luas laut yang ada itu cukup untuk membangun negara ini dari hasil laut. Belum lagi dengan perikanan darat yang juga memiliki potensi yang cukup besar. Tinggal bagaimana bangsa ini mengelolah potensi tersebut untuk membangun ekonomni di tengah masyarakat. Meski diakui bahwa melihat luasnya lautan yang memiliki sumber daya alam tersebut, namun masyarakat kita masih tetap ada yang hidup di bawah garis kemiskinan .
Olehnya itu, untuk mengikis atau meniadakan orang miskin di negara kaya ini pemerintah  harus  berperan aktif dan mengelolah sumber daya alam yang ada itu. Jangan dibiarkan orang lain menguasainya dan kita hanya menjadi penonton saja. Belum lagi kasus illegal fishing yang sering menjadi persoalan utama bagi nelayan. Namun, dengan adanya kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk menangkap dan menenggelamkan kapal-kapal nelayan asing tersebut, maka sumber daya alam laut kita sudah mulai membaik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan praktik penangkapan ikan ilegal atau illegal fishing selama ini sangat merugikan Indonesia. Nilai kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian ikan ini mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 260 triliun. (myway.com).
Berdasarkan data sampai hari ini, total kapal maling ikan yang sudah ditenggelamkan Susi mencapai 317 unit. Susi mengatakan, penenggelaman kapal-kapal asing ini merupakan wujud komitmen pemerintahan Jokowi-JK untuk menegakkan kedaulatan di laut. "Komitmen Pak Jokowi sangat luar biasa untuk menjadikan laut sebagai masa depan bangsa. Dulu sebelum Presiden Jokowi, pertumbuhan sektor perikanan itu PDB di bawah ekonomi nasional. Sekarang perekonomian nasional tumbuh 5%, di perikanan tumbuh 8,35% pada 2015, 2016 7,03%. 2017 7,08%," tutur Susi. Sejurus dengan itu, nilai ekspor perikanan juga merangkak naik. Pada 2015 lalu nilai ekspor perikanan mencapai 3,94 miliar dolar AS, lalu di 2016 4,17 miliar dolar AS, dan di 2017 sampai Agustus sudah 2,38 miliar dolar AS. (kumparan.com).
Bisa dibayangkan kalau pencurian ikan di laut oleh nelayan asing tersebut dapat mengambil hasil laut kita triliunan setiap tahunnya. Jika itu dapat ditahan atau tidak ada lagi pencurian maka bisa membangun negara ini hanya dari sektor kelautan saja. Belum lagi dari sektor lainnya. Olehnya itu, perikanan merupakan kekuatan ekonomi alternatif masa depan. Jangan kita menganggap sebelah mata sektor perikanan karena itu bisa menjadi kekuatan ekonomi di era keterbukaan ini. Tidak salah jika pembangunan sektor kelautan dan perikanan harus digenjot guna dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kalau sektor ekonomi bergerak tentunya perputaran uang semakin lancar dan masyarakat dapat merasakan dampaknya. Sebab sektor ekonomi dari perikanan dapat menyentuh masyarakat bawah seperti penjual ikan hingga pengusaha di sektor perikanan. Kalau ini diperkuat maka pengusaha juga dapat lebih meningkatkan usahanya. Apalagi kalau usaha tersebut adalah ekspor ke luar negeri. Disamping itu, karyawan atau pekerjanya juga semakin sejahtera lantaran gajinya lancar. Meski diakui bahwa nelayan merupakan salah satu tumpuan bagi perekonomian ini.
Jadi sektor perikanan memang dapat diandalkan oleh bangsa Indonesia. Cuma sektor ini beberapa tahun lalu masih terkesan dianggap sebelah mata, sehingga pemerintah kurang serius dalam memberi perhatian atau mengelolah sumber daya alam sektor perikanan. Wajar saja kalau pertumbuhan ekonomi dari sektor ini juga terkesan biasa-biasa. Namun, dengan beberapa tahun terakhir ini mulai mendapat perhatian, maka hasilnya pun dapat dilihat. Hal itu terbukti dengan melimpahnya ikan hasil tangkapan ikan dan masyarakat dapat menikmati hasilnya.
Olehnya itu, pemerintah diharapkan terus memberikan perhatian pada sektor ini karena itu merupakan kekuatan ekonomi alternatif di masa depan. Kita tidak boleh main-main dalam mengelolah sumber daya alam laut agar ke depan benar-benar dapat menjadi kekuatan ekonomi tiada bandingnya. Sumber daya manusianya pun sudah semakin pintar sehingga mengelolah hasil perikanan tidaklah susah. Yang jelas pemerintah mendukung perbaikan atau perkembangan sektor ini guna dapat meningkatkan devisa negara.
Disamping itu, untuk mendukung peningkatan devisa negara maka pemerintah pun harus memperkuat pengamanan di tengah laut dan tentunya menyiapkan armada bagi petugas keamanan yang lebih canggih lagi. Pasalnya, kapal patroli yang dimiliki petugas di laut masih tergolong kurang mampu mengejar kapal pencurian ikan, sehingga diperlukan kapal-kapal patroli yang lebih canggih lagi. Mengingat sumber daya laut memang harus dijaga dengan baik karena adanya pencurian yang dilakukan oleh nelayan asing.
Kalau sektor perikanan dan kelautan mendapat perhatian serius dari pemerintah, maka kekuatan ekonomi dapat menjadi pilar dan contoh bagi negara lain. Sebab perikanan dapat dan mampu memberikan pemasukan bagi negara guna meningkatkan pembangunan. Namun kalau perhatian pemerintah hanya biasa-biasa saja itu tidak bisa menopang pembangunan karena sumber keuangan pengelolaannya kurang maksimal. Disinilah peran pemerintah apakah ingin melihat negara ini berkembang atau tidak karena kekuatan ekonomi tetap pada sektor perikanan.
Mudah-mudahan sektor perikanan dapat menjadi perhatian pemerintah guna mendukung pengelolaan sektor perikanan sebagai kekuatan ekonomi alternatif  masa depan. Semoga !

Penulis adalah Ketua Umum Ikatan Penulis Indonesia Makassar (IPIM) Sulsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar