Narkoba sudah banyak beredar di tengah
masyarakat sehingga pemakai atau penggunanya juga sudah tergolong banyak.
Buktinya banyaknya razia yang digelar oleh aparat kepolisian telah menjaring,
mulai dari pemakai, pengedar hingga Bandar. Bahkan operasi yang digencarkan
oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan juga memberikan
dampak yang luar biasa. Pasalnya, operasi yang dilakukan bukan hanya di
hotel-hotel berbintang tapi juga di rumah-rumah kos yang tergolong elit.
Hasilnya pun mencengankan karena banyak anak remaja dan orang dewasa yang
terjaring sehingga ini menunjukkan bahwa narkoba di daerah ini sudah tidak
terkendali.
Betapa tidak, jika anak remaja yang
mengkonsumsi narkoba itu hingga melakukan perbuatan atau tindakan yang kurang
terpuji. Misalanya mencuri, berbohong dan bahkan melakukan tindakan kriminal. Kesemuanya itu
adalah pengaruh narkoba yang mereka konsumsi. Bahkan anak Sekolah Dasar (SD)
berlomba beli lem fox untuk diisap. Padahal, itu dapat menimbulkan kecanduan
dan merusak jaringan otak.
Pengaruh barang haram ini bermacam-macam
efeknya sehingga para orang tua harus jeli melihat tingkah laku anaknya. Memang
diakui bahwa sangat sulit dipercaya bila mereka sudah berada dalam rumah.
Prilakunya kepada orang tuanya begitu bagus, tapi dibalik semua itu ternyata
mereka munafik karena pintar menyembunyikan kesalahannya.
Hal tersebut tidak terlepas dengan
adanya pengaruh lingkungan sehingga anak remaja ini perlu adanya pengawasan
dari orang tua, sebab banyak anak muda yang coba-coba konsumsi narkoba karena
kurangnya perhatian dari kedua orang tuanya sehingga mereka merasa terabaikan,
meski kebutuhan finansialnya terpenuhi lantaran orang tuanya hanya memburu uang
dan uang, tapi perhatian terhadap anak-anaknya itu tergolong sangat kurang.
Wajar saja jika anaknya selalu berfikiran macam-macam karena kasih sayang yang
didapatkan di rumah sangat minim, dan diluar sana ada menawari narkoba untuk
sekedar dicoba dengan alasan dapat menghilangkan stress.
Padahal anak remaja yang sudah menkonsumsi narkoba ini perasaannya hidup
melayang-layang dan mereka menikmatinya. Bahkan narkoba itu seperti “surga”
bagi dirinya. Akan tetapi narkoba yang dikonsumsi itu terus menerus hingga mereka
susah untuk menghentikannya, maka itu sama saja kalau sudah terperangkap pada
maut. Memang saat baru mencobanya ibarat “Surga” pembawa maut. Siapa sangka
kalau narkoba itu bisa membawa kita ke dunia lain tanpa mereka sadarai sebab
pemikirannya sudah tertutup, mereka hanya ingin selalu menikmatinya hingga
benar-benar kecanduan.
Olehnya itu, jika anak muda belum
mencoba narkoba, maka itu harus dipertahankan. Meski orang lain menganggap kita
sebagai orang yang kurang pergaulan (kuper) karena belum mencoba narkoba.
Memang narkoba dikalangan remaja saat ini sudah menjadi trend dan bahkan ada
yang berpendapat bahwa kalau kita belum mencoba narkoba berarti kita ini
ketinggalan zaman alias tidak bisa bergaul. Padahal, narkoba itu bisa membunuh
mereka satu persatu tanpa disadari.
Nah, untuk menghindari narkoba maka kita
patut merubah pola pikir kita terutama yang belum pernah mencoba, jangan mudah
terpengaruh oleh bujuk rayuan seseorang yang
tidak dikenal kaena pengedar atau bandar itu sangat pandai dan lihai dalam
menjalankan aksinya. Sebab bandar selalu mau memuluskan rencana jahatnya untuk
mempengaruhi semua orang yang bisa mereka jaring sehingga semuanya bisa ikut
dan mencoba narkoba. Walaupun pada awalnya hanya diberikan secara gratis, tapi
setelah cukup tiga kali pemberian, maka mereka mulai jual alias tidak bisa diberikan
tanpa dibayar. Nah disitulah lihainya para pengedar atau bandar ini. Bahkan bandar
rata-rata membidik anak pejabat di mana mereka melakukan aksinya, sebab jika
anak pejabat yang digaetnya maka itu bisa memuluskan aksinya tanpa ada keraguan
dari aparat.
Untuk menghindari narkoba yang
sewaktu-waktu bisa “mencabut nyawa” itu dapat dihindari dengan mempertebal iman
dan taqwa sebab kalau sudah terpengaruh berarti iman seseoarang itu akan lemah.
Kelemahan ini dimanfaatkan oleh pengedar untuk membujuk orang tersebut. Bahkan
banyak orang tua kaget ketika anaknya tertangkap basah mengkonsumsi narkoba
oleh petugas.
Kalau kita melihat sedikit pengaruh
narkoba bila dikonsumsi itu bukan main-main, tapi bisa sangat berbahaya bagi
kesehatan dan diri pemakai. Seperti Ekstasy : enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, berkeringat; sulit
tidur; kerusakan saraf otak; dehidrasi; gangguan liver; tulang dan gigi keropos;
tidak nafsu makan; saraf mata rusak. Shabu-shabu: enerjik; paranoid; sulit tidur; sulit
berfikir; kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga
merasa sesak nafas; banyak bicara; denyut jantung bertambah cepat; pendarahan
otak; shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian. Benzodiazepin:
berjalan sempoyongan; wajah
kemerahan; banyak bicara tapi cadel; mudah marah; konsentrasi terganggu; kerusakan
organ-organ tubuh terutama otak. (http://obatkistaovarium.net)
Olehnya
itu, narkoba yang sudah “merajai” generasi muda ini harus diberantas sebab
kalau tidak dilakukan penegakan hukum yang ketat maka itu tidak akan bisa
diselesaikan. Apalagi kalau ada petugas yang “main mata” dengan bandar sehingga
mereka sangat susah untuk menangkapnya. Padahal, pengedar atau bandar itu harus
diberantas sebab bisa merusak generasi muda dimasa akan datang. Memang
dampaknya belum terasa sekarang karena masih banyak generasi tua yang masih
memegang peranan di pemerintahan, tapi ke depan jaminan untuk memperbaiki negara
ini sangat susah lantaran yang dominan adalah anak muda yang sudah terpengaruh
dengan narkoba.
Kalau
ini yang menjadi pemimpin tentunya negara ini akan kacau sebab selain susah
untuk berfikiran jernih juga banyak bohong dan prilakunya bisa menyalahi atauran
yang telah digariskan. Olehnya itu, narkoba yang dikonsumsi terus menerus bisa
kecanduan yang pada akhirnya dapat merusak diri sendiri dan orang lain, apalagi
narkoba ibarat “surga” pembawa maut. Mudah-mudahan bisa dihindari. Semoga !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar