Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia
cukup menjanjikan, sehingga ekonomi bangsa ini tidak diragukan. Mesti kita tahu
bahwa luas laut yang ada itu cukup untuk membangun negara ini dari hasil laut.
Belum lagi dengan perikanan darat yang juga memiliki potensi yang cukup besar.
Tinggal bagaimana bangsa ini mengelolah potensi tersebut untuk membangun
ekonomni di tengah masyarakat. Meski diakui bahwa melihat luasnya lautan yang
memiliki sumber daya alam tersebut, namun masyarakat kita masih tetap ada yang
hidup di bawah garis kemiskinan .
Olehnya itu, untuk mengikis atau
meniadakan orang miskin di negara kaya ini pemerintah harus
berperan aktif dan mengelolah sumber daya alam yang ada itu. Jangan
dibiarkan orang lain menguasainya dan kita hanya menjadi penonton saja. Belum
lagi kasus illegal fishing yang sering
menjadi persoalan utama bagi nelayan. Namun, dengan adanya kebijakan Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk menangkap dan menenggelamkan
kapal-kapal nelayan asing tersebut, maka sumber daya alam laut kita sudah mulai
membaik.
Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menyatakan praktik penangkapan ikan ilegal atau illegal fishing selama
ini sangat merugikan Indonesia. Nilai kerugian yang ditimbulkan akibat
pencurian ikan ini mencapai US$
20 miliar atau sekitar Rp 260 triliun. (myway.com).
Berdasarkan
data sampai hari ini, total kapal maling ikan yang sudah ditenggelamkan Susi
mencapai 317 unit. Susi mengatakan, penenggelaman kapal-kapal asing ini
merupakan wujud komitmen pemerintahan Jokowi-JK untuk menegakkan kedaulatan di
laut. "Komitmen Pak Jokowi sangat luar biasa untuk menjadikan laut sebagai
masa depan bangsa. Dulu sebelum Presiden Jokowi, pertumbuhan sektor perikanan
itu PDB di bawah ekonomi nasional. Sekarang perekonomian nasional tumbuh 5%, di
perikanan tumbuh 8,35% pada 2015, 2016 7,03%. 2017 7,08%," tutur Susi.
Sejurus dengan itu, nilai ekspor perikanan juga merangkak naik. Pada 2015 lalu
nilai ekspor perikanan mencapai 3,94 miliar dolar AS, lalu di 2016 4,17 miliar
dolar AS, dan di 2017 sampai Agustus sudah 2,38 miliar dolar AS. (kumparan.com).
Bisa dibayangkan kalau pencurian ikan di
laut oleh nelayan asing tersebut dapat mengambil hasil laut kita triliunan
setiap tahunnya. Jika itu dapat ditahan atau tidak ada lagi pencurian maka bisa
membangun negara ini hanya dari sektor kelautan saja. Belum lagi dari sektor
lainnya. Olehnya itu, perikanan merupakan kekuatan ekonomi alternatif masa
depan. Jangan kita menganggap sebelah mata sektor perikanan karena itu bisa
menjadi kekuatan ekonomi di era keterbukaan ini. Tidak salah jika pembangunan sektor
kelautan dan perikanan harus digenjot guna dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat.
Kalau sektor ekonomi bergerak tentunya
perputaran uang semakin lancar dan masyarakat dapat merasakan dampaknya. Sebab
sektor ekonomi dari perikanan dapat menyentuh masyarakat bawah seperti penjual
ikan hingga pengusaha di sektor perikanan. Kalau ini diperkuat maka pengusaha
juga dapat lebih meningkatkan usahanya. Apalagi kalau usaha tersebut adalah
ekspor ke luar negeri. Disamping itu, karyawan atau pekerjanya juga semakin
sejahtera lantaran gajinya lancar. Meski diakui bahwa nelayan merupakan salah satu
tumpuan bagi perekonomian ini.
Jadi sektor perikanan memang dapat
diandalkan oleh bangsa Indonesia. Cuma sektor ini beberapa tahun lalu masih
terkesan dianggap sebelah mata, sehingga pemerintah kurang serius dalam memberi
perhatian atau mengelolah sumber daya alam sektor perikanan. Wajar saja kalau
pertumbuhan ekonomi dari sektor ini juga terkesan biasa-biasa. Namun, dengan
beberapa tahun terakhir ini mulai mendapat perhatian, maka hasilnya pun dapat
dilihat. Hal itu terbukti dengan melimpahnya ikan hasil tangkapan ikan dan masyarakat
dapat menikmati hasilnya.
Olehnya itu, pemerintah diharapkan terus
memberikan perhatian pada sektor ini karena itu merupakan kekuatan ekonomi alternatif
di masa depan. Kita tidak boleh main-main dalam mengelolah sumber daya alam
laut agar ke depan benar-benar dapat menjadi kekuatan ekonomi tiada bandingnya.
Sumber daya manusianya pun sudah semakin pintar sehingga mengelolah hasil
perikanan tidaklah susah. Yang jelas pemerintah mendukung perbaikan atau
perkembangan sektor ini guna dapat meningkatkan devisa negara.
Disamping itu, untuk mendukung
peningkatan devisa negara maka pemerintah pun harus memperkuat pengamanan di
tengah laut dan tentunya menyiapkan armada bagi petugas keamanan yang lebih
canggih lagi. Pasalnya, kapal patroli yang dimiliki petugas di laut masih
tergolong kurang mampu mengejar kapal pencurian ikan, sehingga diperlukan
kapal-kapal patroli yang lebih canggih lagi. Mengingat sumber daya laut memang
harus dijaga dengan baik karena adanya pencurian yang dilakukan oleh nelayan
asing.
Kalau sektor perikanan dan kelautan
mendapat perhatian serius dari pemerintah, maka kekuatan ekonomi dapat menjadi
pilar dan contoh bagi negara lain. Sebab perikanan dapat dan mampu memberikan
pemasukan bagi negara guna meningkatkan pembangunan. Namun kalau perhatian
pemerintah hanya biasa-biasa saja itu tidak bisa menopang pembangunan karena sumber
keuangan pengelolaannya kurang maksimal. Disinilah peran pemerintah apakah
ingin melihat negara ini berkembang atau tidak karena kekuatan ekonomi tetap
pada sektor perikanan.
Mudah-mudahan sektor perikanan dapat
menjadi perhatian pemerintah guna mendukung pengelolaan sektor perikanan
sebagai kekuatan ekonomi alternatif masa
depan. Semoga !
Penulis adalah Ketua Umum Ikatan
Penulis Indonesia Makassar (IPIM) Sulsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar