Selasa, 29 Januari 2013

Kegiatan Perikanan untuk Revitalisasi Sungai/Kanal



Potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki daerah ini masih menyimpan harapan yang besar. Pasalnya, banyaknya sumber air, baik air tawar maupun air payau sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik.
Apalagi daerah yang memang memiliki sumber air tawar yang melimpah, sehingga peluang untuk melakukan usaha budidaya ikan sangat besar. Akan tetapi, potensi tersebut masih sangat kurang yang menangkap peluang itu, sehingga terkesan sumber air yang melimpah itu terkesan masih terbuang percuma. Padahal, jika dikelolah dan dimanfaatkan seefisien mungkin tentu bisa memberikan hasil yang sangat lumayan bagi masyarakat khususnya yang dekat dengan sumber air tersebut.
Begitpula dengan sungai atau kanal yang masih terkesan tidak bisa memberikan sesuatu bagi masyarakat. Padahal, jika hal ini dimanfaatkan maka masyarakat dapat menikmati hasilnya. Misalnya, sungai yang ada di setiap daerah tentu semuanya bisa dimanfaatkan dengan melakukan budidaya Keramba Jaring Apung (KJA).
Sebab KJA ini selalin dilakukan budidaya di daerah itu juga bisa melakukan pembersihan sungai karena ada kegiatan yang bisa menghasilkan uang. Siapa pun orangnya tidak mungkin membiarkan sungai itu dikotori atau dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah jika ada usaha perikanan di tempat tersebut.
Oleh karena itu, untuk melakukan usaha ini tentunya bukan hanya satu atau dua orang saja, tapi bisa berkelompok sepanjang sungai memungkinkan dan tidak mengganggu aktifitas para nelayan yang akan turun melaut, sebab sungai ini tidak ditutup, tapi melainkan digunakan hanya di pinggirnya saja.
Dengan demikian, selain sebagai tempat usaha yang bisa menghasilkan profit juga bisa terjaga kebersihannya dari berbagai sumber kotoran ada, sehibgga air sungai pun jernih. Bukan hanya itu, tapi sungai atau kanal ini bisa juga dijadikan sebagai tempat pariwisata bahari lantaran kegiatan di pinggirnya juga sangat ramai.
Jadi sungai dan kanal tidak merepotkan lagi pemerintah untuk melakukan pembersihan yang membutuhkan tenaga dan biaya yang besar. Sebab kalau sudah terlanjur ada yang memulai satu orang dan berhasil, maka jangan heran jika hanya dalam sekejap maka sungai dan kanal ini penuh dengan kegiatan perikanan berupa KJA.
Kegiatan perikanan ini bisa mengundang berbagai elemen masyarakat untuk menyaksikannya, bahkan tempat ini pun dapat tersulap dengan sendirinya menjadi tempat pariwisata bahari. Jika ini terjadi maka dengan sendirinya langsung ramai yang merupakan salah satu tempat perputaran ekonomi. Bisa dibanyakangkan kalau sungai dan kanal ini penuh dengan kegiatan perikanan, maka tentunya masyarakat pasti selalu menjaga kebersihannya dan bila ada yang coba membuang sampah, maka tentunya akan mendapatkan perlawanan dari masyarakat yang punya kegiatan di sungai tersebut.
Apalagi  sungai merupakan daerah penangkapan ikan yang berlangsung sejak dulu. Namun penangkapan yang selama ini dilakukan masyarakat cenderung melenceng dari apa yang diharapkan oleh para orang tua dulu. Contohnya saja, banyak masyarakat yang melakukan penangkapan dengan menggunakan sturum sehingga ikan-ikan yang ada di dalamnyaa itu langsung mati semua, baik yang kecil maupun ikan yang besar. Bahkan tidak menutup kemungkinan dapat membahayakan dirinya sendiri bila terkena strum.
Penangkapan ikan seperti ini jelas merusak lingkungan, bahkan ada yang menggunakan akar tuba sebagai bahan racun bagi ikan. Ini semua jelas tidak dikehendaki oleh pemerintah lantaran merusak lingkungan. Apalagi sudah ada undang-udang perikanan nomor 31 Tahun 2004   tentang perikanan.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat merubah pola pikir yang tadinya kurang menjaga lingkungan, maka sekarang ini harus dijaga lingkungannya agar tetap bersih sehingga dapat memberikan hasil yang baik. Misalnya, memanfaatkan sungai dan kanal sebagai tempat budidaya ikan dengan cacatan dijaga kebersihannya, tentunya pemerintah mendukung hal tersebut karena selain masyarakat dapat meningkatkan taraf hidunya juga menjaga lingkungan.
Jadi, sekarang bukan hanya di tambak baru dikatakan kita berusaha atau budidaya ikan  tapi di sungai dan kanal pun bisa ditempati sebagai usaha budidaya ikan. Apalagi sungai yang luas tentunya dapat memberikan hasil yang lumayan karena didalamnya banyak ikan-ikan yang hidup. Salah satunya adalah ikan betook.
Mungkin kita sudah tahu bahwa ikan betook atau yang lazim disebut di daerah ini “bale balang”, itu dapat mengendalikan nyamuk yang ada di sungai karena memang ikan betook ini adalah pemakan nyamuk. Tapi apa boleh buat ikan-ikan betook yang ada di sungai sangat susah dijumpai lagi karena populasinya sangat terbatas akibat ulah manusia juga. Padahal itu salah satu pengedali nyamuk yang saat ini ditakuti oleh masyarakat karena bisa menyebabkan orang terserang dengan demam berdarah.
Nah, kalau ikan-ikan ini dipertahankan dalam artian bahwa penangkapan dilakukan sesuai dengan alat yang ramah lingkungan, sehingga lingkungan tetap terjaga. Bahkan kalau  ikan yang masih kecil-kecil tidak perlu diambil sehingga populasinya bisa bertahan. Disamping itu juga bisa dilakukan penebaran ikan lele dan ikan gabus.
Penebaran ini juga tidak lain untuk memberi kesempatan bagi masyarakat yang tidak memiliki KJA di sungai tapi tetap bisa menangkap ikan-ikan di sungai atau kanal. Jadi tidak ada rasa cemburu diantara mereka, karena mereka tetap bisa melakukan penangkapan ikan, sehingga. sungai dan kanal tetap terjaga kebersihannya.
Oleh karena itu, kegiatan perikanan sebagai revitalisasi sungai dan kanal perlu mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat agar sungai-sungai yang ada itu bisa dimanfaatkan serta dapat memberikan hasil bagi masyarakat, terutama yang memang berdomisli di daerah pinggiran sungai. Pasalnya, banyak sungai yang ada di daerah ini tapi masyarakat kurang memanfaatkan padahal itu sangat tepat bila ingin perekonomiannya meningkat.
Jangan lagi berpikir sesuatu yang memang sulit untuk direalisasikan, tapi bagaimana berpikir sesuatu yang mudah dan bisa menghasilkan tanpa merusak lingkungan di sekitarnya. Itulah yang penting diketahui oleh masyarakat. Namun, demikian maka pemerintah sangat diharapkan dalam hal memberikan ide-ide atau masukan kepada masyarakat sehingga pola pikirnya dapat berubah.
Apalagi di era sekarang ini yang tergolong sangat susah mendapatkan pekerjaan. Sehingga sungai dan kanal yang bisa memberi manfaat, maka itu bisa dilakukan. Memang diakui bahwa sebelum dicoba usaha ini, maka banyak sekali tantangannya terutama dari dalam diri manusia yang memiliki sifat kevakuman. Padahal, kalau mereka kreatif tentu lahan-lahan yang bisa memberi profit tentu mereka kerjakan tanpa disuruh oleh orang lain. Bisa dicoba selagi masih ada kesempatan. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar